Template by:
Free Blog Templates

Kamis, 05 Desember 2013

Diskusi : GADIS 2013 - Inspirasi.co

Diskusi : GADIS 2013 - Inspirasi.co

Jumat, 25 Januari 2013

hahah

—  Xenophanes berasal dari Kolophon, di Asia Kecil. Ia hidup pada paruh kedua abad ke-6 SM dan paruh pertama abad ke-5.
—  Karya Xenophanes tertulis dalam bentuk syair; di dalamnya terdapat asumsi-asumsi dan doktrin kosmologis.
—  Xenophanes mengkritik Politeisme Yunani dan faham “panteisme”, dengan doktrin keesaan/kesatuan wujud yang dikembangkan selanjutnya dalam madzhab Eleatis.
—  Xenophanes hanya mengakui satu Tuhan. Sebagaimana dalam syairnya  (Diels, frag. 23-26): “Satu Tuhan, yang terbesar diantara para dewa dan manusia, tidak sama dengan manusia baik dalam bentuk atau dalam pikiran … Tuhan maha Melihat, maha Mengetahui, maha Mendengar … namun, tanpa usaha, ia menguasai segala sesuatu dengan kekuatan zatNya … dan Tuhan selalu tetap (bertempat di satu tempat), tanpa berubah/beranjak sama sekali, tidak pula memindahkanNya dari satu tempat ke tempat yang lain”.
—  Sebagaimana para filsuf Milesian, Xenophanes mengemukakan ide tentang kosmologi. Ia menyebutkan bahwa unsur dasar alam bukanlah air atau udara, melainkan tanah, dan tanah membentang di bawah kita tanpa batas. Doktrin ‘Segala sesuatu berasal dari tanah dan ke tanah segala sesuatu berakhir/kembali’.
—  Heraklitus hidup pada akhir abad ke-6 SM, ia lebih muda 30 tahun dengan Xenopanes. Ia tinggal di kota Ephesus, antara Miletus dan Colophon.
—  Teorinya yang terkenal adalah segala sesuatu adalah bergerak (Flux), dan tidak ada yang tetap; alam seperti sungai yang mengalir. Sebagaiman dalam syairnya: “If we step into the same river twice, we cannot put our feet twice into the same water, since the water is not the same two moments together”.
—  Di kesempatan yang lain, Heraklitus menggunakan metafor ‘Api’ untuk mendukung gagasan filosofisnya tentang perubahan, ia mengatakan: “alam adalah api yang terus menyala: laut dan bumi merupakan abu dari api unggun yang menyala terus menerus. Api seperti emas: Anda bisa menukar emas dengan segala macam barang, dan api dapat berubah menjadi unsur apapun”.
—  Di balik perubahan, menurut Heraklitus, terdapat realitas yang satu (oneness): Reality is one but many at the same time – and that not merely accidentally but essentially. It is essential to the being and existence to the One that it should be one and many at the same time; that it be Identity in Difference”. (Copleston)
—  Parmenides hidup pada permulaan abad ke-5 SM di kota Elea (wilayah Italia). Ia adalah murid Xenopanes.
—  Pandangan filosofis Parmenides dapat dilihat dalam dua bagian puisinya, yaitu: ‘the way of truth’ dan ‘the way of seeming’. The way of truth memaparkan teori tentang Being (wujud) atau teori tentang ontologi/metafisika. Sedangkan the way of seeming membahas tentang alam inderawi, alam perubahan dan warna, alam tanpa nama-nama.
—  Parmenides membuat hubungan kelaziman antara wilayah ontologi dan epistemologi, ia melazimkan wujud (it is) sebagai sesuatu yang dapat diketahui dan ketiadaan (it is not) sebagai yang tidak dapat diketahui, sebagaimana dalam penggalan syairnya: “Apa yang dapat Anda sebut dan pikirkan pastilah [sesuatu yang] Ada (Being). Karena yang ada yang dapat [disebut dan dipikirkan], sedangkan yang tidak ada (nothing), pasti tidak dapat dipikirkan”.
—  Parmenides membahas untuk memperlihatkan bahwa Being adalah zat yang tak terbagi. Ia dan murid-muridnya, menegaskan pula bahwa hanya yang benar-benar stabillah (tidak berubah) yang ril.

  1. Taoisme/Daoisme
                - Kata Taoisme berasal dari kata Tao atau Dao artinya jalan atau cara, yaitu jalan atau cara bekerjanya alam, Tao adalah realitas yang immanen dalam alam dan manusia.
                - Tao adalah jalan alam dengan keseimbangan sempurna, yaitu alam berjalan diantara Yin dan Yang, dua aspek alam yang membentuk ketunggalan dari keseimbangan keduanya/harmoni.
                - Pencetus Taoisme adalah Lao Tze, sekitar abad 6 SM di Cina.
                - Pandangan Dasar Taoisme:
                                - Keselarasan manusia dengan Tao
                                - Di dalam manusia dan di atasnya adalah Tao
                                - Pengalaman tentang Tao adalah pengalaman batin, kesadaran langsung dan intuitif ketimbang proses intelektual.
                                - Tao adalah yang maha besar, azas totalitas segala benda dan kehidupan. Tao merupakan substansi yang melaluinya segala benda, termasuk makhluk hidup, mewujudkan diri. Tao merupakan sumber primordial (asal) dari setiap awal dan setiap akhir.
B. Konfusianisme
-          Dikembangkan pertama kali oleh Konfucius pada abad ke 6 SM di Cina.
-          Menekankan tatacara manusia harus sesuai dengan tatacara alam, sesuai dengan Tao.
-          Dalam filsafat manusianya, Konfusius menganggap manusia sebagai ‘pemberian langit’, ini artinya adalah dalam banyak hal menusia tidak memiliki pilihan, melainkan semua itu adalah aturan alam.
-          Seorang manusia dalam hubungannya dengan manusia lain harus mengikuti tatacara kehidupan yang telah dibangun oleh para orang bijak kuno dengan tatacara alam.
-          Filsafat sebagai suatu struktur ilmu pengetahuan adalah ekspresi para filsuf, bagaimana mereka menafsirkan realitas.
-          Sejarah filsafat adalah realitas yang diungkap secara historis oleh para filsuf dalam alur (periodisasi) dialektika pemikiran.
-          Berbeda dengan disiplin ilmu lain, fisika misalnya, dapat berjalan atau dibicarakan sendiri tanpa harus melibatkan sejarahnya. Karena fisika dan sejarahnya adalah dua hal yang terpisah.
-          Filsafat  yang dimulai sejak akhir abad ke-7 sampai paruh awal abad ke-5 SM di Yunani kuno (meliputi wilayah Miletus dan sekitarnya sampai wilayah yang sekarang dikenal dengan Turki).
-          Filsafat periode ini ditandai dengan peralihan dari sudut padang mitos ke logos.
-          Alam atau kosmos sebagai tema sentral.
-          Dimulai dengan ‘keheranan’ (awe) terhadap alam dengan pertanyaan teoretis; ‘what it is?’ (apa itu?) dan What is all these? (apakah semua ini?)
-          Pertanyaan-pertanyaan di atas dipicu oleh ‘perubahan’ (motion) yang terjadi di alam; perubahan tempat (perpindahan), ukuran, kualitas, dan substansi.
-          Mengarahkan pada satu pertanyaan baru, yaitu “apa yang tetap (permanent) dibalik penampakan-penampakan atau perubahan-perubahan, yang superior/tidak berubah terhadap semuanya?
-          Thales hidup pada sepertiga akhir abad 7 sampai pertengahan abad 6 SM.
-          Tergabung dalam kelompok filsuf Milesian, yaitu para filsuf yang berasal dari kota Miletus, salah satu kota penting di Yunani.
-          Pandangan filosofis adalah “unsur dasar segala sesuatu adalah air”.
-          Ia menegaskan bahwa nutriment segala sesuatu adalah bersifat basah/lembab, panas sendiri berasal dari kelembaban.
-          Oleh sebab itu, benih atau bibit segala sesuatu bersifat basah, dan air adalah asal-muasal segala sesuatu yang bersifat basah/lembab.
-     Air bisa menjadi uap/awan, udara, dan tanah ketika membeku atau  padat dalam proses menjadi es.
-     Pada pertengahan abad ke 6, Anaximander menggantikan Thales sebagai pemimpin madzhab Milesian.
-      Ia menulis sebuah buku (yang tidak diketahui lagi keberadaannya) terkenal dengan judul, yang kemudian ditetapkan sebagai bagian terbesar dalam karya-karya pada periode pra-Sokrates, yaitu On Nature.
-          Terhadap persoalan sumber segala sesuatu, ia berpendapat bahwa sumber tersebut adalah apeiron.
-          Pemahaman dekat dari kata tersebut adalah sesuatu yang besar dan tidak terbatas dalam kebesarannya (cakupannya).
-          Zat ini adalah sumber; darinyalah segala sesuatu turun. Segala sesuatu terjadi darinya, sumber yang tetap dan terus berlangsung karena ia berdiri sendiri dan superior dari semua perubahan individu.
-          Hidup pada kedua abad ke-6 SM.
-          Ia adalah murid Anaximander, dan juga berasal dari Miletus.
-          Ia menambahkan dua konsep baru terhadap doktrin gurunya. Pertama, ia menambahkan suatu indikasi kongkret tentang sumber alam semesta, yaitu udara.
-          Segala sesuatu diciptakan dari udara dan akan kembali ke udara manakala mereka hancur.
-          Kedua: bahwa segala sesuatu dibentuk dari udara dengan cara yang khusus – dengan pengembunan/penguapan dan penghalusan.
-          ketika udara mengalami pengembunan, udara menjadi awan, air, tanah, batu, tergantung pada tingkat pengembunan/penguapan.
-          Lahir di Samos, suatu pulau di pesisir Asia Kecil, sekitar tahun 570 SM.
-          Pendiri aliran Pythagorean yang merupakan kelompok filsafat pertama yang muncul setelah madzhab Milesians.
-          Yang sangat penting bagi sejarah filsafat dan sains adalah doktrinnya yang mengatakan: “segala sesuatu adalah angka-angka” yang maknanya adalah dzat dan struktur segala sesuatu dapat ditentukan dengan menemukan hubungan-hubungan matematis (angka).
-          Pythagorean meyakini bahwa unsur-unsur angka adalah ganjil dan genap.
-          Pythagoreans memahami angka-angka sebagai ruang (space). Satu adalah titik, dua adalah garis, tiga adalah permukaan dan empat adalah benda – padat (body).
-          Mengatakan bahwa segala sesuatu adalah angka-angka, berarti bahwa ‘semua benda terdiri dari titik-titik atau unit-unit dalam ruang, yang ketika dikumpulkan merupakan suatu angka”.


ž  Periode Helenisme adalah periode yang dimulai sejak masa Negara-negara Kota yang merdeka di bawah kekuasaan Alexander the Great (dikenal juga dengan Alexander III, lahir dikota Pella, Macedonia, pusat pemerintahannya, pada 356 SM.) sampai pasca runtuhnya.
ž  Dalam bidang filsafat, periode ini ditandai dengan munculnya empat madzhab yaitu Sinisisme, Skeptisisme, Epikureanisme, dan Stoisisme.
ž  Secara bahasa kata sinisme terambil dari kata sinis (cynic) yang artinya orang yang suka meng-olok-olok pekerjaan orang lain.
ž  Madzhab ini didirikan oleh Diogenes (seorang pemuda dari Sinope, di Euxine) pada permulaan aba 3 SM.
ž  Ajaran sinisisme merupakan ajaran yang memandang rendah segala sesuatu yang sebelumnya ia hargai. Filsafat dianggap sesuatu yang serba muluk, dan sesuatu yang muluk dianggap tidak ada gunanya; apa yang bisa diketahui, haruslah bisa diketahui oleh orang kebanyakan.
ž  Secara ringkas, ajaran sinisisme adalah ajaran yang hanya menarik bagi orang-orang yang sudah merasa letih, yang di dalam dirinya kekecewaan telah memadamkan gairah hidup yang alamiah.
ž  Skeptisisme periode ini dikemukakan pertama kali oleh Pyrrho, masanya hampir bersamaan dengan kaum Sinisisme.
ž  Tidak ada banyak hal yang baru dalam doktrinnya, kecuali dilakukannya sistematisasi dan formalisasi tertentu  atas pelbagai keragu-raguan sebelumnya (Sophist).
ž  Pyrrho mungkin telah menambahkan skeptisisme moral dan logis pada skeptisisme yang berkenaan dengan indera.
ž  Nilai moral adalah relatif, artinya tidak ada nilai moral yang rasional dan pasti, seseorang bisa saja cocok dengan adat-istiadat negeri manapun yang ia tempati.
ž  Dalam logika, Timon, murid Pyrrho, menolak metode yang dibangun di atas asas-asas umum yang dianggap jelas dengan sendirinya (self-evident). Menurutnya, segala sesuatu harus dibuktikan berdasarkan sesuatu yang lainnya.
ž  Madzhab ini didirikan oleh Zeno pada awal abad ke-3 SM. Pada awalnya ia adalah seorang materialis, namun pada perkembangannya lebih dekat dengan Platonisme.
ž  Doktrin utama yang dipegang teguh oleh selama oleh madzhab ini berkaitan dengan faham determinisme dan kebebasan berkehendak manusia.
ž  Zeno percaya bahwa tidak ada sesuatu yang disebut kebetulan; segala sesuatu memiliki sebab, dan bahwa jalannya alam sudah ditetapkan secara ketat oleh hukum-hukum alam.
ž  Segala sesuatu adalah bagian dari satu system tunggal, yang disebut Alam. Tuhan tidak terpisahkan dari alam; Ia adalah jiwa alam.
ž  Doktrin lainnya dalam teori pengetahuan lebih berpengaruh, yaitu kaum Stoa meyakini bahwa terdapat asas-asas atau ide-ide bawaan (inneat idea) tertentu yang amat jelas, dan bersifat universal.
ž  Tokoh-tokoh lainnya: Chrysippus (280-207 SM), Posidonius (135-51 SM), Seneca (3 SM-65 M).
ž  Madzhab ini didirikan oleh Plotinus (204-270 M), seorang filsuf besar terakhir dari periode klasik.
ž  Plotinus dianggap sebagai manusia yang dalam dirinyalah ‘Plato hidup kembali’. Pemikiran Plotinus tertuang dalam Enneads (sebutan untuk buku-buku Plotinus).
ž  Madzhab ini mengajarkan bahwa dunia sehari-hari tampaknya tidak membersitkan harapan, hanya Dunia Lain (alam Ide) yang pantas diberi kesetiaan.
ž  Metafisika Plotinus berangkat dari suatu Trinitas Suci: Yang Esa, Ruh (Nous), dan Jiwa. Yang Esa adalah yang tertinggi, Ruh di tempat berikutnya, dan Jiwa yang terakhir.
ž  Yang Esa: Ia kadang disebut Tuhan, kadang yang Baik; ia mengatasi Ada, yang merupakan tahap pertama yang bersumber dari yang Esa.
ž  Ruh (Nous): citra Yang Esa; ia tercipta karena yang Esa, di dalam pencarian diri sendiri, memiliki visi; wawasan inilah nous.
ž  Jiwa: pencipta segala yang hidup; ia mencipta matahari, bulang, bintang-bintang, serta seluruh dunia yang kasatmata.
ž  Aristoteles lahir di Stagyra di Thrace, kurang lebih tahun 384 SM.
ž  Pandangan Metafisika Aristoteles:
                - Konsep Universal; konsep yang dapat diterapkan kepada individu-individu yang diperoleh dengan cara membandingkan objek-objek dan menaris suatu konsep yang bersifat dzati.
                - teori 4 sebab (four causes): efficient cause, final cause, formal cause, dan material cause.
                - teori ‘forma’ (aktualitas) dan ‘matter’ (potensialitas).
                -  teori ‘unmoved mover’ atau Kausa Prima.
¨  Plato dilahirkan sekitar tahun 428-427 SM, tahun-tahun awal Perang Peloponnesus.
¨  Beberapa tema penting dalam filsafat Plato:
                - Gagasan tentang Negara Utopia; Negara yang berasaskan keadilan.
                - Teori Ide (forma): ‘ide’ merupakan bentuk ril yang diciptakan Tuhan yang menjadi asal bagi penampakan-penampakan particular yang bersifat tiruan darinya dan tidak ril.
                - Kaitan-kaitan teori Ide: upaya permulaan yang mengkaji masalah tentang konsep universal, pembedaan antara realitas dan penampakan, pembedaan antara pengetahuan dan opini.
                - Immortalitas: jiwa seperti halnya ide, bersifat sederhana dan tidak tersusun dari bagian-bagian. Sesuatu yang bersifat sederhana tidak dapat bermula, berakhir, atau berubah.
¨  Sokrates lahir di kota Atena sekitar tahun 469 SM, sepuluh tahun setelah invasi bangsa Persia di Yunani.
¨  Hubungan erat antara keutamaan (nilai) dan pengetahuan adalah ciri khas filsafat Sokrates.
¨  Pandangannya lebih bersifat etis daripada ilmiah, beberapa pandangannya yang termuat dalam karya Dialog Plato: Charmides, berisi upaya mendefinisikan kesederahanaan atau sikap tahu batas, Lysis membahas persahabatan; Laches mengulas keberanian.
¨  Gerakan skeptis (keraguan) yang menentang gagasan-gagasan filosofis para filsuf pra Sokrates pada akhir abad 5 SM disebut dengan gerakan kaum Sofis.
¨  Ajaran pokok:
                - manusia adalah tolak ukur segala sesuatu
                - Tidak ada kebenaran objektif
                - Di luar manusia adalah ketiadaan (tidak ada yang pasti);
                - Jika ada sesuatu di luar manusia, maka pasti itu tidak dapat diketahui;
                - Kalaupun sesuatu di luar manusia dapat diketahui, maka pasti itu tidak dapat dikomunikasikan ke orang lain.
¨  Tokoh utama: Protagoras dan Georgias.